; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Cegah Kanker Serviks, Pelaksanaan Vaksinasi HPV Gratis Tahun Ini Dimulai dari DKI Jakarta
loading...
DKI Jakarta menjadi provinsi pertama untuk pelaksanaan imunisasi HPV di Indonesia di tahun 2023. / Foto: ilustrasi/Freepik
A
A
A
JAKARTA - Imunisasi human papillomavirus (HPV) tengah digencarkan di Tanah Air pada tahun ini. Kepala Seksi Surveilans Epidemiolog, dr. Ngabila Salama menyampaikan bahwa vaksinasi HPV gratis buat warga DKI Jakarta.
Seperti diketahui, imunisasi HPV dilakukan untuk mencegah kanker leher rahim atau kanker serviks pada wanita. HPV sendiri bisa dimulai sejak kelas 5 dan 6 SD. Orang tua pun bisa segera mendaftarkan putrinya.
"HPV adalah human papillomavirus yang dapat menyebabkan kanker leher rahim pada wanita. Imunisasi ini gratis dari pemerintah, dan pemberian pada saat anak wanita kelas 5 dan 6 SD di semua sekolah baik SD negeri/swasta, madrasah, pesantren, panti, dll. Atau setara dengan rentang usia anak wanita usia 11-13 tahun," jelas dr. Ngabila dalam keterangannya tertulisnya di Jakarta, Rabu (18/1/2023).
Baca juga: Atasi Kanker Serviks, Indonesia Akan Produksi Vaksin HPV Sendiri
Menurutnya, imunisasi HPV bisa didapat di sekolah dan puskesmas. Sehingga para orang tua bisa berkomunikasi dengan sekolah ataupun mendaftarkan putrinya ke puskesmas di Jakarta.
"Pemberiannya dilakukan di sekolah atau semua puskesmas yang ada di Jakarta. Imunisasi ini akan dicatat petugas kesehatan ke Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) dan sertifikat imunisasinya tercatat dan dapat di-download dari aplikasi PeduliLindungi," papar dr. Ngabila.
Dokter Ngabila menambahkan bahwa DKI Jakarta merupakan provinsi pertama untuk pelaksanaan imunisasi HPV di Indonesia. Pemberian di DKI Jakarta sejak 2016, dan rencananya Kementerian Kesehatan akan melaksanakan di seluruh Indonesia pada 2023.
Baca juga: Cegah Kanker Serviks, Kementerian Kesehatan Gencarkan Imunisasi HPV
Sementara program pemberian imunisasi HPV telah menjadi 1 dari 14 imunisasi dasar lengkap pada anak. Hal ini didukung dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/6779/2021 tentang Program Introduksi Imunisasi Human Papillomavirus Vaccine Tahun 2022-2024.
Lihat Juga: Sortaman Saragih Soroti Dugaan Pungli dan Bullying PPDS Unsrat: Prodi Kedokteran Harus Transparan
Seperti diketahui, imunisasi HPV dilakukan untuk mencegah kanker leher rahim atau kanker serviks pada wanita. HPV sendiri bisa dimulai sejak kelas 5 dan 6 SD. Orang tua pun bisa segera mendaftarkan putrinya.
"HPV adalah human papillomavirus yang dapat menyebabkan kanker leher rahim pada wanita. Imunisasi ini gratis dari pemerintah, dan pemberian pada saat anak wanita kelas 5 dan 6 SD di semua sekolah baik SD negeri/swasta, madrasah, pesantren, panti, dll. Atau setara dengan rentang usia anak wanita usia 11-13 tahun," jelas dr. Ngabila dalam keterangannya tertulisnya di Jakarta, Rabu (18/1/2023).
Baca juga: Atasi Kanker Serviks, Indonesia Akan Produksi Vaksin HPV Sendiri
Menurutnya, imunisasi HPV bisa didapat di sekolah dan puskesmas. Sehingga para orang tua bisa berkomunikasi dengan sekolah ataupun mendaftarkan putrinya ke puskesmas di Jakarta.
"Pemberiannya dilakukan di sekolah atau semua puskesmas yang ada di Jakarta. Imunisasi ini akan dicatat petugas kesehatan ke Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) dan sertifikat imunisasinya tercatat dan dapat di-download dari aplikasi PeduliLindungi," papar dr. Ngabila.
Dokter Ngabila menambahkan bahwa DKI Jakarta merupakan provinsi pertama untuk pelaksanaan imunisasi HPV di Indonesia. Pemberian di DKI Jakarta sejak 2016, dan rencananya Kementerian Kesehatan akan melaksanakan di seluruh Indonesia pada 2023.
Baca juga: Cegah Kanker Serviks, Kementerian Kesehatan Gencarkan Imunisasi HPV
Sementara program pemberian imunisasi HPV telah menjadi 1 dari 14 imunisasi dasar lengkap pada anak. Hal ini didukung dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/6779/2021 tentang Program Introduksi Imunisasi Human Papillomavirus Vaccine Tahun 2022-2024.
Lihat Juga: Sortaman Saragih Soroti Dugaan Pungli dan Bullying PPDS Unsrat: Prodi Kedokteran Harus Transparan
(nug)
Explore More